Langsung ke konten utama

Unggulan

PENYIMPANGAN PENGGUNAAN DANA HIBAH DENGAN CARA MEMBUAT PROYEK FIKTIF

ARTOSULAWESI.MY.ID - Universitas Kanjuruhan Malang telah menerima dana hibah sebesar Rp3 miliar dari Dirjen Dikti. Kemudian, Drs. Parjito, M.P., (Terdakwa) selaku Pembantu Rektor I dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), merancang proyek fiktif berupa pembangunan Gedung Multikultural senilai Rp2,29 miliar bersama-sama dengan Rektor dan Bendahara Universitas. Namun, pengerjaan gedung sebenarnya telah dilakukan secara mandiri oleh pihak Universitas yang dananya berasal dari PPLPT-PGRI. Akan tetapi, Terdakwa menggunakan dan menandatangani dokumen fiktif berdasarkan pembangunan tersebut untuk mencairkan dana hibah kepada PT APK (penyedia) yang kemudian ditransfer kembali ke rekening Rektor Universitas. Terdakwa juga mendapatkan keuntungan pribadi sebesar Rp300 juta. Alhasil, negara dirugikan sebesar Rp2.091.428.000. Terdakwa dinyatakan terbukti bersalah melakukan korupsi secara bersama-sama sesuai Pasal 3 jo Pasal 18 Ayat (1) huruf a, b Ayat (2) dan Ayat (3) UU 31/1999 oleh Pengadilan Negeri S...

Menanti Kudeta Rakyat Menjelang Pelantikan


Pelantikan dan Bayang-bayang Kudeta Rakyat

Kendari~ Meneropong Pelantikan dari Kota lulo merupakan Hal yang agak sulit mengingat Kondisi wilayah Geografis berada dipelosok Negri , jauh dari pusat hiruk pikuk Pemerintahan ditambah lagi keterbatasan Informasi yang mengalir, sumbernyapun hanya mengandalkan Media cetak/Elektronik terutama Stasiun Televesi-tv Nasional yang Notebenenya dizaman now ini adalah perpanjangan Tangan dari pemerintah. Media Hadir bukan sebagai Penyeimbang Jalannya demokrasi , banyak media justru tidak berpihak kepada rakyat yang harusnya menyajikan informasi apa adanya.
20 Oktober 2019 prosesi Pelantikan akan berlangsung. Banyaklah kita belajar dari bangsa besar dibelahan dunia lain, Mereka-RED menjadikan Pelantikan Presiden-wakil presiden ini sebagai ajang Pesta Rakyat, satu titik awal dari terwujudnya perubahan nasional dan kebahagian bersama rakyatnya. Yah lain halnya kondisi diindonesia now, prosesi Pelantikan saat ini diwarnai berbagai macam problem dan diiringi jg pengorbanan nyawa-nyawa rakyat tak bersalah. 

Penjagaan ketat proses ini menambah kecurigaan rakyat, pihak keamanan ( Siaga perang ) ‘Tiga puluhan ribu Pihak Pengayom ini’ dikerahkan dipusat ibukota untuk mengawal pelantikan , belum lagi disemua wilayah Provinsi, Kabupaten/kota diindonesia. Sudah barang pasti Akan timbul pertanyaan dimasyarakat, Siapa yang mereka takuti ? hingga mengerahkan pasukan besar bak negara sedang dalam keadaan perang. 

Sejarah Indonesia mencatat bahwa Presiden terpilih tak pernah dikudeta saat dimana tengah berlangsung acara Pelantikannya, lalu apa yang membuat mereka getar-getir tampak dengan berbagai macam gerakan-gerakan blunder pemerintah ini? Apakah tak cukup kuat menopang pemerintah dukungan Suara lebih dari 50% saat  pemilu yang lalu? Apakah mereka masih meragukan surat suara rakyat tak akan sesuai dengan kondisi dilapangan?iya, benar-benar takut-ragu . 

Terdengar suara-suara sayup , kecil tak berdaya dari penjuru nusantara “gagalkan pelantikan, gagalkan pelantikan, gagalkan pelantikan” apakah suara ini yang mereka dengar ? apakah tak cukup membuat tenang bergabungnya gerbong besar oposisi dipangkuan mereka. *Apakah mungkin semua ini Hanyalah settingan untuk mengelabui rakyat hingga setiap Kesewenangan pemerintah terlupakan. 

Mahasiswa-rakyat akan Tetap fokus` terus mendesak kalian Tuan-tuan negeri, Segera Cabut UU KPK /Perppu,Tinjau ulang RUU KUHP-Permasyarakatan-kesehatan/bpjs dan terpenting Tangkap teroris berkedok keamanan_adili pembunuh mahasiswa-rakyat itu sekarang juga !
______________________________
Sebelum Muak , eneg dan marah rakyat berubah menjadi Gelombang amukan Massa yang tak akan mampu dikendalikan dan akhirnya merobohkan rezim ( kudeta berdarah ).
*Langit bersama rakyat yang teraniaya

Indonesiaku 🇮🇩

Komentar

Postingan Populer