Langsung ke konten utama

Unggulan

PENYIMPANGAN PENGGUNAAN DANA HIBAH DENGAN CARA MEMBUAT PROYEK FIKTIF

ARTOSULAWESI.MY.ID - Universitas Kanjuruhan Malang telah menerima dana hibah sebesar Rp3 miliar dari Dirjen Dikti. Kemudian, Drs. Parjito, M.P., (Terdakwa) selaku Pembantu Rektor I dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), merancang proyek fiktif berupa pembangunan Gedung Multikultural senilai Rp2,29 miliar bersama-sama dengan Rektor dan Bendahara Universitas. Namun, pengerjaan gedung sebenarnya telah dilakukan secara mandiri oleh pihak Universitas yang dananya berasal dari PPLPT-PGRI. Akan tetapi, Terdakwa menggunakan dan menandatangani dokumen fiktif berdasarkan pembangunan tersebut untuk mencairkan dana hibah kepada PT APK (penyedia) yang kemudian ditransfer kembali ke rekening Rektor Universitas. Terdakwa juga mendapatkan keuntungan pribadi sebesar Rp300 juta. Alhasil, negara dirugikan sebesar Rp2.091.428.000. Terdakwa dinyatakan terbukti bersalah melakukan korupsi secara bersama-sama sesuai Pasal 3 jo Pasal 18 Ayat (1) huruf a, b Ayat (2) dan Ayat (3) UU 31/1999 oleh Pengadilan Negeri S...

Dinamika Pilkades Serentak

  

Sultra, artosulawesi.com - Pemilihan Kepala Desa tahun 2022 dilaksanakan serentak yakni di kabupaten muna dan kabupaten konawe provinsi sulawesi tenggara, hal ihwal dipersiapkan payung Hukum, sosialisasi, Panitia Pelaksana, seleksi dan penetapan calon telah berjalan sebagaimana mestinya.


Dalam pelaksanaannya menyita perhatian Publik: banyak kalangan yang terlibat, dari yang paling muda, tokoh SARA (Adat), hingga politisi terkemuka turut andil dalam pesta demokrasi desa ini. Banyak figur baru bermunculan sebagai calon mewakili kelompok masing-masing, tak terkecuali pendukung Fanatiknya.


Instansi terkait di berikan kewenangan besar yang selanjutnya membentuk perangkat panitia kabupaten dan PPKD yang bertanggung jawab penuh jalannya pilkades. Dengan pedoman Peraturan yang telah ditetapkan, Proses yang terbuka dan kepastian hukum menjadi Indikator dan harapan semua pihak.


Adanya disonansi yang membuat perhelatan Pilkades ini seakan bara api yang siap membakar unsur-unsur terkecil sekalipun. Dimulai perencanaan dan penetapan perbub hingga melahirkan calon kepala desa, tidak sedikit menimbulkan pertanyaan sekaligus kekecewaan beberapa kelompok, Belum lagi ketika pemilihan berlangsung.


Namun Demikianlah keniscayaan demokrasi, masyarakat dituntut teliti akan pilihan dan langkah yang ditempuh. Dan pada akhirnya, Pilkades serentak ini akan melahirkan Kepala Desa-Kepala Desa yang dapat diterima semua pihak, mampu bersinergi dan berkolaborasi untuk Kemajuan dan Kesejahteraan Masyarakat Desa. (To be continued)


Komentar

Postingan Populer