Suryo: Kronologi dan Kualitas Pendidikan Fufufafa di LKBN Antara, KPU, SetNeg saling sengkarut, Beda semua, Ambyar
![]() |
| Kronologi dan Kualitas Pendidikan Fufufafa di LKBN Antara, KPU, SetNeg saling sengkarut, Beda semua, Ambyar |
ARTOSULAWESI.MY.ID - Pertama perlu ditegaskan dahulu bahwa tulisan ini konsisten menyebut dia sebagai "Fufufafa", karena selain sudah dipastikan 99,9% secara ilmiah dan teknis sebagai pemilik sah sebuah akun di KasKus, Fufufafa dikenal diksinya kasar, vulgar, bahkan rasis dan jorok. Akun ini juga tercyduk sering terhubung ke Chaturbate, Xhamster, Roblox, Lnkbio, Scrath, Spankbank, Redtube, Xvideos, male, Phonphisekchat, Cherkassy, Vk, Picsart, Rumble, Reddit, Xhame, Minecraft, Stackoverflow, Gifthub, Tenor, Revolut, hingga OnlyFans dan Semprot.com.
Khusus untuk hatespeechnya, Fufufafa sangat sering dalam celotehan kampungannya menyerang kehormatan Bp Prabowo Subianto, Ibu Titiek Suharto, mas Didit, mas Anies, pak Habiburokhman dan berbagai tokoh lainnya termasuk Artis Syahrini, Cinta Laura, Nadia Mulia, Bella Sofie, Pevita Pierce, Duo Serigala, Haruka JKT48, Nurul Arifin, Wanda Hamidah, Kartika Poetri, Rachel Maryam, dsb. Semua bukti ulah Fufufafa ini meski telah ada upaya untuk menghapus dan menutupinya, Alhamdulillah BIN (Badan Intelijen Netizen) telah melakukan screenshot semua data dan menyimpan link-nya sebagai bukti di kemudian hari.
Bukti sahih lain soal Fufufafa ini terdapat juga dalam Link YouTube siniar "Bocor Alus Politik" Tempo berjudul "Manuver JkW Jelang Lengser: Melindungi Fufufafa dan Menolak PDIP Masuk KIM" tertanggal 05 Oktober 2024 lalu yang masih bisa diklik lengkapnya melalui link youtu.be/AWjLiJSZgis Didalamnya jeas bahwa BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) hingga Adiknyapun sudah mengkonfirmasi bahwa Akun "Fufufafa" di KasKus tersebut memang benar-benar milik dia, tidak terbantahkan lagi secara de facto, meski de jure-nya rasanya perlu menunggu sampai Lebaran Kuda agar Dewi Keadilan berpihak pada kebenaran.
Penyimpanan bukti termasuk link dan screenshot ini memang penting, sebab tidak hanya untuk kelakuannya sebagai Fufufafa diatas, namun dalam data kronologi riwayat pendidikannya, baru-baru ini Netizen +62 bersama BIN juga telah memergoki upaya licik serupa yang dilakukan oknum pihak tertentu di website resmi KPU sebagai penyelenggara Pemilu yang telah mengubah tampilannya dari sebelumnya tertulis aneh "Pendidikan Terakhir : Pendidikan Terakhir" (?), menjadi "Pendidikan Terakhir : S1". Ini baru terjadi setelah masyarakat kini menjadi sadar bahwa Pendidikan Fufufafa memang amburadul dan sebenarnya tidak memenuhi syarat.
Selain soal ketidakjelasan Ijazah setara SMA dari Orchid Park Secondary School (OPSS) di Singapura tahun 2002-2004, Surat Penyetaraan Ijazah SMA dari KemDikBud Dirjen DikDasMen bernomor Surat Keterangan No 9149/D.DI/KS/2019 malah menyebut bahwa Fufufafa "telah menyelesaikan pendidikan Grade 12 di University Technology of Sidney (UTS) Insearch, Sidney, Australia tahun 2006 setara dengan tamat SMK peminatan Akutansi dan Keuangan di indonesia".
Jadi bukan dari OPSS yang jelas-jelas setingkat SMA, namun malah dari Program InSearch UTS yang hanya berisi program Pathway atau Matrikulasi. Apalagi surat tersebut anehnya lagi baru dikeluarkan 13 (tiga belas) tahun sesudahnya, yakni tanggal 6 Agustus 2019 oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Dr. Sutanto SH MA atasnama DirJen DikDasMen.
Demikian juga dengan Surat Penyetaraan yang diterbitkan untuk pendidikan S1-nya yang konon dibuat untuk Ijazah dari MDIS (Management Development Inatitute of Singapore) diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (DitJen Belawa) dengan SK Nomor 2296/Belmawa/Kep/IJLN/2019 ditandatangani oleh Dr. Paristiyanti Nurwardani MP tanggal 8 Agustus 2019 atau 9 tahun dari tahun kelulusannya. Lucunya Ijazah "BSc bidang studi Marketing" yang tercetak atas nama University of Bradford tersebut disebut dalam SK institusinya berasal dari "Singapore", padahal jelas jelas semua tahu bahwa Universitas tersebut terletak di UK (United Kingdom), bukan Singapore.
Lebih membagongkan lagi adalah jika kita melihat dalam website KPU, tertulis Urutan pendidikannya adalah Pertama di SD Negeri Mangkubumen Kidul 16 Solo 1993-1999, kemudian SMP Negeri 1 Solo 1999-2002, dilanjut Orchid Park Secondary Singapore (OPSS) 2002-2004 dan UTS Program Insearch 2004-2007 baru Management Develpoment Institute of Singapore (MDIS) 2007-2010. Jelas tertulis disini bahwa OPSS yang setingkat SMA hanya 2 (dua) tahun dan malah Insearch UTS 3 (tiga) tahun hingga 2007, padahal dalam SK DitJen DikDasMen diterbitkan tahun 2006. Saran saya sebaiknya Netizen +62 dan BIN menyimpan baik+baik data dari KPU ini, agar tidak diubah-ubah lagi sebagaimana data sebelumnya atau malah dibuat Keputusan lagi untuk menutup akses sebagaimana Kep KPU No 731 Tahun 2025 tertanggal 21 Agutus 2025 yang akhirnya dibatalkan karena takut "di-Nepal-kan" kemarin.
Lucunya kalau kita lihat data dari Akun resmi Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia yang sampai saat Artikel ini ditulis masih bisa diakses di https://x.com/KemensetnegRI/status/1847853274906738889?t=XQoapXu9p3Gsm3-N4FslRw&s=08 tertulis hal yang sangat berbeda dengan apa yang ditampilkan di website KPU diatas. Dimana untuk pendidikan Fufufafa SD s/d SMA sama, namun selanjutnya 2004-2007 di MDIS dan baru 2007-2010 di UTS Insearch. Kalau melihat data di SetNeg ini maka Fufufafa bisa "kuliah" S1 dulu di MDIS Singapore (tapi ijazahnya Bradford UK), baru kemudian di UTS Insearch yang disetarakan dengan SMK. Apalagi kalau melihat publikasi resmi yang diterbitkan melalui LKBN Antara, malah disebut kalau yang di UTS adalah setara S2 (Magister), Ambyar.
Sebagaimana sudah saya bongkar kemarin, OPSS beralamat di 10 Yishun Street 81 Singapore. Dirintis baru bulan January 1999 dan awal mulanya berlokasi sementara di Woodlands Ring Secondary School, baru pindah ke lokasi permanen: September 1999. Bahkan pembukaan resminya baru tanggal 21 April 2001, alias saat Fufufafa masuk tahun 2002 itu baru setahun beroperasi, dihitung bukan dari tahun 1999 resminya. Sedangkan UTS InSearch yang akhirnya (direkayasa?) untuk diterbitkan "Surat Penyetaraan Ijazah selevel SMK" karena dari OPSS samasekali tidak jelas Ijazahnya. Sekalilagi InSearch UTS ini hanyalah penyedia "Pathway" (jalur persiapan dan transisi) alias Matrikulasi ke UTS saja. Bahkan sekarang UTS Insearch telah berganti nama secara komersial menjadi UTS College. Mengapa Fufufafa tidak lanjut ke UTS? Kok malah kembali lagi ke Singapore dan malah masuk MDIS yang selain sudah kampus tua (semenjak) 1956, rankingnya hanya diposisi 46 dari 55 institut di Singapore, bahkan sekarang audah diputus afiliasinya dengan Univeraity of Bradford alias tidak boleh menggunakan logo kampus dari UK itu lagi.
Kesimpulannya, Kualitas dan bahkan sekedar Kronologi Pendidikan Fufufafa ini jelas bermasalah, wajar jika sekarang dilakukan Gugatan Perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat karena tidak sesuai dengan UU Pemilu No 7 th 2017 Pasal 169 huruf r dan Peraturan KPU No 19 th 2023 Pasal 13 huruf r juga tentang Syarat Pendidikan Calon Presiden atau Wakil Presiden. "Like father like Son" dalam Bahasa Inggris, alias "Kacang mongsoo ninggalno lanjaran"" dalam bahasa Jawa yang artinya "Buah tidak jauh jatuh dari Pohonnya". Makin Gelap Indonesia bila tidak segera dilakukan #AdiliJkW dan #MakzulkanFufufafa. Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes - Pemerhati Telematika, Multimedia, AI dan OCB Independen - Minggu, 21 September 2025, (Nur-Lubawi)





Komentar
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda