Nurcholish Madjid (Cak Nur) dan Pancasila
![]() |
| Nurcholish Madjid (Cak Nur) dan Pancasila |
ARTOSULAWESI.MY.ID - Setiap 1 Oktober, saat kita memperingati Kesaktian Pancasila, ingatan kita kembali ke Cak Nur (Nurcholish Madjid). Masih jelas dan tegas ketika di masa Orde Baru, beliau menyatakan bahwa Pancasila adalah ideologi Terbuka. Waktu itu, Pancasila didoktrinkan dan hanya memiliki satu tafsir. Tafsir ORBA. Keberanian seorang intelektual menyatakan kebenaran di hadapan Penguasa yg otoriter dan korup, patut dicontoh serta diteladani.
Nurcholish Madjid dan Pancasila
Nurcholish Madjid memandang Pancasila sebagai kesatuan sila yang tidak terpisahkan, berakar pada nilai-nilai Islam dan budaya Indonesia, serta relevan untuk mengatasi masalah kebangsaan dengan mendorong keadilan sosial, demokrasi, dan persatuan dalam kemajemukan.
Pemikirannya menekankan bahwa menjadi "100% Muslim dan 100% Pancasila" adalah tujuan utama, menyatukan identitas keislaman dengan nilai-nilai Pancasila sebagai landasan negara.
Pandangan Nurcholish Madjid terhadap Pancasila
- Kesatuan Sila-Sila Pancasila: Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh, dimulai dari sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) yang menjadi dasar bagi sila-sila berikutnya.
- Nilai-Nilai Filosofis: Sila-sila Pancasila diinterpretasikan Nurcholish Madjid untuk mendorong budi pekerti luhur (sila kedua), persatuan dalam kebhinekaan (sila ketiga), demokrasi dalam masyarakat majemuk (sila keempat), dan keadilan sosial sebagai tujuan akhir (sila kelima).
- Relevansi dengan Islam dan Indonesia: Pemikiran Nurcholish Madjid menjalin nilai-nilai Islam dengan nilai-nilai budaya bangsa, menyoroti bahwa Pancasila memiliki dasar filosofis yang dapat mengatasi problem kebangsaan di Indonesia.
Pancasila sebagai Platform Kebangsaan
- Keseimbangan Islam dan Pancasila: Nurcholish Madjid berpendapat bahwa seorang Muslim dapat menjadi "100% Muslim dan 100% Pancasila", menunjukkan bahwa ideologi Islam dan Pancasila dapat berjalan seiring dan tidak saling bertentangan.
- Masyarakat Madani: Pemikirannya tentang masyarakat madani (masyarakat beradab) juga sejalan dengan Pancasila, yang menjunjung tinggi nilai sosial, norma, hukum, serta mengintegrasikan iman dengan ilmu dan teknologi.
- Mengatasi Kemunduran Ideologi: Rekonstruksi pemikiran Nurcholish Madjid penting untuk memperkuat ideologi Pancasila, yang pada masa itu mengalami kemunduran pemahaman dan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Implementasi dalam Kehidupan Berbangsa
- Keadilan Sosial: Nurcholish Madjid menekankan bahwa keadilan sosial adalah semangat juang untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan bersama tanpa membedakan ras, suku, atau status sosial.
- Partisipasi Pemuda: Ia mengajak generasi muda untuk lebih banyak berpartisipasi dalam memperjuangkan keadilan di masyarakat.
- Demokrasi dan Sekularisme: Menurutnya, demokrasi liberal dapat dikembangkan dalam masyarakat muslim melalui reinterpretasi nilai-nilai keagamaan yang kondusif untuk demokrasi, serta melalui sekularisme yang memungkinkan perkembangan politik tanpa memisahkan agama dari masyarakat. (Sujana)





Komentar
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda